Harap Tunggu ....

Change Color

Sejarah Desa Penambangan

 IMG_2799.JPG

            Desa Penambangan adalah sebuah desa yang terletak di Kecamatan Curahdami, Kabupaten Bondowoso. Sebuah desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa bernama Ibu Martha Suprihastini, S.E. Setelah melakukan wawancara dengan tokoh agama yang ada di Desa Penambangan, K.H. Badrus, beliau bercerita bahwa Desa Penambangan ini telah ada sejak jaman Belanda dahulu meskipun kurang tahu jelas mengenai tahun berapa desa ini didirikan.

Nama Penambangan sendiri bukan berasal dari kata tambang, tetapi nama Penambangan ini berawal dari banyak sekali pendatangan seperti himpunan-himpunan. Himpunan-himpunan tersebut berdatangan dengan tujuan untuk menyebarkan agama. Himpunan-himpunan tersebut berisi masyarakat yang saling adu pendapat menggunakan bahasa Madura. Penambangan ini berasal dari bahasa Madura yaitu ‘’Penambeungan’’ yang berarti mempertemukan, seolah-olah saling mengadu pendapat dengan menggunakan musyawarah untuk mencapai mufakatnya. Dahulu yang menjadi kepala desa atau petinggi desa ialah kakek dari K.H. Badrus itu sendiri atau istilahnya memang sudah turun temurun menjadi petinggi desa. Nama dari kakek beliau adalah Jujuk Sangin. Selain mewawancarai K.H. Badrus, kami juga mewawancarai Bapak Erni, salah satu penemu kesenian Burdah di Desa Penambangan. Beliau mengatakan Penambangan ini berasal dari kata "Penambeugan" yang berarti penemuan pertama.

Di Kecamatan Curahdami dulunya banyak sekali masyarakat desa yang masih memakai kesenian Burdah untuk dipertunjukkan dan digunakan ketika acara-acara islami. Burdah adalah salah satu kesenian seperti Hadrah atau membaca sholawat tetapi dilakukan dengan intonasi yang tinggi juga dengan alat musik yang lebih besar dari ukuran biasanya. Bacaan yang dibaca juga lebih panjang durasinya. Namun, kini Desa Penambangan ini menjadi satu-satunya desa yang kesenian Burdahnya masih dilestarikan.

Ada pertanyaan silahkan hubungi kami

Hubungi Kami di 082336878111